ALLI ( ALJABAR LINIER ) MATRIKS
Assalamualaikum Wr.wb.
Saya akan sedikit berbagi tentang Aljabar linear. Ini adalah First Blog saya dan Saya mulai Blog Ini dengan Bismillah. Semoga kedepannya Tulisan yang saya muat ini dapat bermanfaat untuk banyak orang. Aamiin Ya Robbal Alamin.
MATEMATIKA ALLI
(ALJABAR LINIER)
SEJARAH ALJABAR
- Pengertian Aljabar
Aljabar berasal dari Bahasa Arab “al-jabr” yang berarti “pertemuan”, “hubungan” atau“perampungan”) adalah cabang matematika yang dapat dicirikan sebagai generalisasi dan perpanjangan aritmatika. Aljabar juga merupakan nama sebuah struktur aljabar abstrak, yaitu aljabar dalam sebuah bidang.
Aljabar
adalah cabang matematika yang mempelajari struktur, hubungan dan
kuantitas. Untuk mempelajari hal-hal ini dalam aljabar digunakan simbol
(biasanya berupa huruf) untuk merepresentasikan bilangan secara umum
sebagai sarana penyederhanaan dan alat bantu memecahkan masalah.
Contohnya, x mewakili bilangan yang diketahui dan y bilangan yang ingin
diketahui.
- Asal Usul Aljabar
Asal mula
aljabar dapat di telusuri berasal dari Babilonia kuno yang mengembangkan
system matematika yang cukup rumit, dengan hal ini mereka mampu
menghitung dalam cara yang mirip dengan aljabar sekarang ini.
Dengan
menggunakan sistem ini, mereka mampu mengaplikasikan rumus dan
menghitung solusi untuk nilai yang tak diketahui untuk kelas masalah
yang biasanya dipecahkan dengan menggunakan persamaan Linier persamaan
Kuadrat dan Persamaan Linier tak tentu. Sebaliknya, bangsa Mesir dan
kebanyakan bangsa India, Yunani, serta Cina dalam milenium pertama
sebelum masehi, biasanya masih menggunakan metode geometri untuk
memecahkan persamaan seperti ini, misalnya seperti yang disebutkan dalam
“the Rhind Mathematical Papyrus”, “Sulba Sutras”, “Eucilid’s Elements”
dan “The Nine Chapters on the Mathematical Art”. Hasil bangsa Yunani
dalam Geometri, yang tertulis dalam kitab elemen, menyediakan kerangka
berpikir untuk menggeneralisasi formula metematika di luar solusi khusus
dari suatu permasalahan tertentu ke dalam sistem yang lebih umum untuk
menyatakan dan memecahkan persamaan, yaitu kerangka berpikir logika
Deduksi.
Seperti
telah disinggung di atas istilah “aljabar” berasal dari kata Arab
“al-jabr” yang berasal dari kitab “Al-Kitab aj-jabr wa al-Muqabala”
(yang berarti “The Compendious Book on Calculation by Completion and
Balancing”) Yang ditulis oleh matematikawan Persia Muhammad ibnu Musa
Al-Khawarizmi. Kata “Al-Jabr” sendiri sebenarnya berarti penggabungan
(reunion). Matematikawan Yunani di zaman Hllenisme, Diophantus, secara
tradisional dikenal sebagai “Bapak Aljabr”.
Walaupun
sampai sekarang masih diperdebatkan, tetapi ilmuwan yang bernama R
Rashed dan Angela Armstrong dalam karyanya bertajuk The Development of
Arabic Mathematics, menegaskan bahwa Aljabar karya Al-Khawarizmi
memiliki perbedaan yang signifikan dibanding karya Diophantus, yang
kerap disebut-sebut sebagai penemu Aljabar. Dalam pandangan ilmuwan itu,
karya Khawarizmi jauh lebih baik di banding karya Diophantus.
Al-Khawarizmi
yang pertama kali memperkenalkan aljabar dalam suatu bentuk dasar yang
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan konsep aljabar
Diophantus lebih cenderung menggunakan aljabar sebagai alat bantu untuk
aplikasi teori bilangan.
Gambar 1
Al-Khawarizmi
Gambar 2
Diophantus
Para
sajarawan meyakini bahwa karya al-Khawarizmi merupakan buku pertama
dalam sejarah di mana istilah aljabar muncul dalam konteks disiplin
ilmu. Kondisi ini dipertegas dalam pembukuan, formulasi dan kosakata
yang secara teknis merupakan suatu kosakata baru.
Ilmu
pengetahuan aljabar sendiri sebenarnya merupakan penyempurnaan terhadap
pengetahuan yang telah dicapai oleh bangsa Mesir dan Babylonia. Kedua
bangsa tersebut telah memiliki catatan-catatan yang berhubungan dengan
masalah aritmatika, aljabar dan geometri pada permulaan 2000 SM. Dalam
buku Arithmetica of Diophantus terdapat beberapa catatan
tentang persamaan kuadrat. Meskipun demikian persamaan yang ada belum
terbentuk secara sistematis, tetapi terbentuk secara tidak sengaja
melalui penyempurnaan kasus-kasus yang muncul. Karena itu, sebelum masa
al-Khawarizmi, aljabar belum merupakan suatu objek yang secara serius
dan sistematis dipelajari.
ALJABAR LINIER
Matrik dan Operasi-Operasinya.
Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan yang
dibatasi dengan tanda kurung. Suatu matriks tersusun atas baris dan
kolom, jika matrriks tersusun atas m baris dan n kolom maka dikatakan
matriks tersebut berukuran ( berordo) m x n. Penulisan matriks biasanya
menggunakan huruf besar A,B,C dan seterusnya, sedangkan penulisan
matriks beserta ukurannya ( matriks dengan m baris dan n kolom) adalah
dan seterusnya.
Jenis-Jenis matriks
ada beberapa jenis matriks yang perlu diketahui dan sering digunakan pada pembahasan selanjutnya, yaitu :
a. Matriks Bujur Sangkar.
Matriks bujur sangkar adalah matriks yang jumlah barisnya sama dengan
jumlah kolomnya. Karena sifatnya yang demikian ini, dalam matriks bujur
sangkar dikenal dengan istilah elemen diagonal yang berjumlah n untuk
matriks bujur sangkar yang berukuran nxn, yaitu :
b. Matriks Diagonal
Matriks diagonal adalah matriks yang elemen bukan diagonalnya bernilai
nol. Dalam hal ini tidak disyaratkan bahwa elemen diagonal harus tak
nol.
c. Matriks nol.
Matriks Nol merupakan matriks yang semua elemenya bernilai nol.
d. Matriks Segitiga.
Matriks segitiga adalah matriks bujur sangkar yang elemen-elemen
dibawah atau diatas elemen diagonal bernilai nol. Jika yang bernilai nol
adalah elemen-elem dibawah elemen diagonal maka disebut matriks
segitiga atas, sebaliknya disebut matriks segitiga bawah. Dalam hal
ini,juga tidak disyaratkan bahwa elemne diagonal harus bernilai tak nol.
Matriks A adalah matriks segitiga bawah, matriks B adalah matriks
segitiga atas sedangakan matriks C merupakan matriks segitiga bawah dan
juga matriks segitiga atas.
e. Matriks Identitas
Matriks identitas adalah matriks diagonal yang elemen diagonalnya bernilai 1.
f. Matriks dalam bentuk eselon baris tereduksi.
Suatu matriks dikatakan memiliki bentuk eselon baris tereduksi jika memenuhi syarat-syarat berikut :
1. Untuk semua baris yang elem-elemenya tak nol, maka bilangan pertama pada baris tersebut
haruslah = 1 ( disebut satu utama ).
2.Untuk sembarang dua baris yang berurutan, maka satu utama yang terletak pada baris yang lebih
bawah harus terletak lebih ke kanan daripada satu utama pada baris yang lebih atas.
3.Jika suatu baris semua elemennya adalah nol, maka baris tersebut diletakkan pada bagian bawah
matriks
4. Kolom yang memiliki satu utama harus memiliki elemen nol ditempat lainnya.
Operasi-operasi Matriks
a. Operasi penjumlahan dapat dilakukan pada dua buah matriks yang memiliki ukuran yang sama.
Aturan penjumlahan.
Dengan penjumlahan elemen-elemen yang bersesuaian pada kedua matriks.
Comments
Post a Comment